Pengalaman dikejar pemilik lahan waktu pengukuran
Assalamualaikum,
Bagaimana kabarnya rekan-rekan surveyor di masa pandemi corona seperti ini?Semoga baik-baik saja,dan masih terus berkarya.Bagi yang off silahkan tulis nomor di komentar,nanti kalau ada info bisa saya hubungi.
Mari sejenak kita lupakan corona yang sudah mengobrak-abrik dompet para surveyor.Ada satu bahasan yang menarik yaitu mengenai pengalaman di kejar-kejar pemilik lahan pada waktu melakukan pengukuran.Berikut ini adalah beberapa pengalaman teman-teman kita disaat di kejar-kejar pemilik lahan pada waktu melakukan pengukuran
"Skrg saya tidak di kejar tapi di suruh putar arah agar lahan mereka tidak di ganggu" (Achmady Lenty Nmg).
"Bukan di kejar lagi pak tapi parang sudah di leher 😂😂😂 waktu ngukur pulau sambu dan Sagulung "(Febriyanto),
"bukan dikejar lagi tapi sudah jadi tawanan sama warga wkwk"(Dwi Okviyanto).
"Pernah bro, pilihannya ada 2.
Melawan 4 orang, 3 pakai parang 1 pakai busur atau lompat di sungai yang ada buayanya.
Parah betul, tidak bisa saya lupa itu Untungnya yang 4 orang itu bisa di ajak kompromi. 🤣😂😅
Setelah kejadian itu, saya tidak akan mengukur lagi lahan yang belum jelas kepemilikannya dan harus di temani mengukur. takutnya terjadi seperti ini lagi bro. Hahaha."(mursalim sapar).
"Ahaha..pernah di kejar ama Nenek2 😀😀 pokonya parah banget "(nain dalanggo).
"Hahahaha... Asli ingat betul waktu ngukur di bukit jawil... Sudah di kepung.."
Kalau saya sendiri pengalaman berhadapan dengan pemilik lahan ga sampai dikejar-kejar,cuma ditanyain baik-baik.Kejadianya pada tahun 2011 saya melakukan pengukuran GPS pengecekan titik patok batas HGU disebuah perusahaan sawit di kalimantan tengah.Seperti biasa saya menghidupkan GPS mencari posisi koordinat titik HGU yang ada di kebun masyarakat,tiba-tiba seorang bapak datang dari balik semak-semak terus menginterogasi saya,kenapa tanahnya di ukur-ukur tanpa pemberi tahuan.Saya cuma bisa menjawab pelan sambil menjelaskan semuanya,untungnya bapaknya bisa menerima.Alhamdulillah masih baik nasib saya,kalau berjumpa yang emosian wah ga bisa dibayangkan.
Kira-kira ada yang mau nambahin pengalaman dikejar pemilik lahan waktu pengukuran?kalau ada silahkan ditulis di komentar,nanti akan saya posting di artikel berikutnya,untuk Part 2.
Sekian postingan kali ini,silahkan yang mau request tutorial atau berbagi pengalaman seputar dunia survey bisa di tulis di kolom komentar atau email ke :surveyor.jatim@gmail.com
Wasalamualaikum wr.wb
Bagaimana kabarnya rekan-rekan surveyor di masa pandemi corona seperti ini?Semoga baik-baik saja,dan masih terus berkarya.Bagi yang off silahkan tulis nomor di komentar,nanti kalau ada info bisa saya hubungi.
Mari sejenak kita lupakan corona yang sudah mengobrak-abrik dompet para surveyor.Ada satu bahasan yang menarik yaitu mengenai pengalaman di kejar-kejar pemilik lahan pada waktu melakukan pengukuran.Berikut ini adalah beberapa pengalaman teman-teman kita disaat di kejar-kejar pemilik lahan pada waktu melakukan pengukuran
"Skrg saya tidak di kejar tapi di suruh putar arah agar lahan mereka tidak di ganggu" (Achmady Lenty Nmg).
"Bukan di kejar lagi pak tapi parang sudah di leher 😂😂😂 waktu ngukur pulau sambu dan Sagulung "(Febriyanto),
"bukan dikejar lagi tapi sudah jadi tawanan sama warga wkwk"(Dwi Okviyanto).
"Pernah bro, pilihannya ada 2.
Melawan 4 orang, 3 pakai parang 1 pakai busur atau lompat di sungai yang ada buayanya.
Parah betul, tidak bisa saya lupa itu Untungnya yang 4 orang itu bisa di ajak kompromi. 🤣😂😅
Setelah kejadian itu, saya tidak akan mengukur lagi lahan yang belum jelas kepemilikannya dan harus di temani mengukur. takutnya terjadi seperti ini lagi bro. Hahaha."(mursalim sapar).
"Ahaha..pernah di kejar ama Nenek2 😀😀 pokonya parah banget "(nain dalanggo).
"Hahahaha... Asli ingat betul waktu ngukur di bukit jawil... Sudah di kepung.."
Kalau saya sendiri pengalaman berhadapan dengan pemilik lahan ga sampai dikejar-kejar,cuma ditanyain baik-baik.Kejadianya pada tahun 2011 saya melakukan pengukuran GPS pengecekan titik patok batas HGU disebuah perusahaan sawit di kalimantan tengah.Seperti biasa saya menghidupkan GPS mencari posisi koordinat titik HGU yang ada di kebun masyarakat,tiba-tiba seorang bapak datang dari balik semak-semak terus menginterogasi saya,kenapa tanahnya di ukur-ukur tanpa pemberi tahuan.Saya cuma bisa menjawab pelan sambil menjelaskan semuanya,untungnya bapaknya bisa menerima.Alhamdulillah masih baik nasib saya,kalau berjumpa yang emosian wah ga bisa dibayangkan.
Kira-kira ada yang mau nambahin pengalaman dikejar pemilik lahan waktu pengukuran?kalau ada silahkan ditulis di komentar,nanti akan saya posting di artikel berikutnya,untuk Part 2.
Sekian postingan kali ini,silahkan yang mau request tutorial atau berbagi pengalaman seputar dunia survey bisa di tulis di kolom komentar atau email ke :surveyor.jatim@gmail.com
Wasalamualaikum wr.wb
Belum ada Komentar untuk "Pengalaman dikejar pemilik lahan waktu pengukuran"
Posting Komentar